Pada suatu hari Sari dan Rani
janjian ingin mencari bambu muda atau yang biasa di sebut Rebung. Bambu muda
atau Rebung sudah menjadi makanan lauk pauk di kampug mereka. hampir setiap hari
warga mencari dan memakan Rebung.
Mereka sepakat akan mencari Rebung
besok. Keesokan harinya mereka berdua meminta izin ke orang tua masing-masing
untuk mencari Rebung. Entah kenapa kedua orang tua mereka tidak mengizinkan. Ada
kepercayaan di kampung itu bahwa jika ingin mencari Rebung harus beramai-ramai
dan tidak boleh hanya berdua.
Akhirnya Rani dan mencari teman untuk mencari Rebung, tetapi
teman-teman mereka tidak ada yg mau. Karena tidak dapat teman akhirnya mereka
memutuskan untuk pergi berdua saja. Walaupun sudah tidak di perbolehkan tetapi
mereka kekeh untuk tetap ingin mencari Rebung.
Mereka janji bertemu di perempatan jalan. Selama di
perjalanan mereka ngobrol kesana kemari hingga tak sadar sudah sampai di hutan.
Mereka mulai mencari Rebung, tak lama kemudian Rani dan Sari ngerasa ada yg janggal
tetapi tidak di hiraukan oleh mereka. Rani dan Sari kembali melanjutkan mencari
Rebung.
“Eeh, apa itu, Sari?!” teriak
Rani.
“Apa nya? Jangan buat aku takut,
deh, Rani,” balas Sari.
“Nggak, coba deh kamu lihat di
sana. Apa itu Sari?” Ranimenambahkan.
Sari berusaha melihat apa yang
ditunjuk Rani. Ia terkejut. Ada sosok yang menyeramkan memanatap mereka. Sosok
itu langsung menghilang ketika angin berhembus kencang.
“Aduh, Rani, pulang, yuk,” ucap
Sari. “Aku takut.”
“Tapi ini kita masih dapat
sedikit Rebung nya,” balas Rani.
“Nggak papa, ayok pulang aku
takut.” Sari benar-benar takut. “Ini juga sudah jam 4, ayok pulang!!”
“Ya, udah,” jawab rani. “Ayok,
aku juga mulai merinding, nih.”
Akhirnya mereka pulang tanpa
hambatan, tapi apa yg mereka alami itu tidak bisa mereka lupakan. Sampai-sampai
mereka takut, dan jera tidak ingin mencari Rebung lagi.
TAMAT
Cerpen : Yosafat
Trihusada Yumaro Ilustrasi :
Yosafat Trihusada Yumaro menggunakan Meta.AI |
Editor
: D. Rakhmad Effendi. SE |
Cerpen
ini dibuat sebagai tugas literasi untuk kelas IX |
TENTANG PENULIS
Yosafat
Trihusada Yumaro berusia15 tahun, ia sosok yang gemar mengendarai sepeda motor
ia juga aktif dalam bermain bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar