Vena adalah anak tunggal dari ibu
Ratni. Vena sering kali dijauhi oleh teman-teman nya karena ia anak yang
pendiam. Ia di anggap aneh oleh teman-teman sebayanya. Ibu Ratni membesarkan Vena seorang diri
karena suaminya, ayah Vena, meninggal sebelum ibu Ratni melahirkan anaknya itu.
Sebagai seorang penjahit ibu Ratni sering menerima jahitan dari penduduk desa
untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Seperti ibu pada umumnya, ibu Ratni
tidak merasa ada keganjilan terhadap anaknya yang sering melamun dan jarang
bermain dengan teman sebayanya. Memang, Vena pernah mengidap penyakit yang aneh.
Penyakit ini muncul secara tiba tiba saat Vena berumur lima tahun. Menurut bu
Ratni penyakit anaknya itu tidak bisa disembuhkan walaupun sudah
berobat kemana-mana. Untunglah sekarang Vena sudah sehat kembali dengan
sendirinya.
Suatu hari bu Ratni akan pergi
keluar desa untuk mengantar pesanan jahitan. Rencananya ia akan pergi selama
tiga hari. Bu Ratni berpesan pada anaknya dapat menjaga diri selama ia pergi. Vena
pun hanya menangguk mendengar pesan dari ibunya.
Saat kepergiannya ibunya ternyata
penyakit Vena kembali kambuh. Tubuh Vena kaku tak bisa bergerak. Warga sekitar
yang heran melihat Vena tidak Nampak keluar rumah merasa heran dan mendatangi
rumahnya. Mereka terkejut melihat vena yang sudah terbujur kaku di lantai.
Warga berusaha menghubungi ibu ratni, hanya perempuan itu tidak tahu kemana dan
tidak memiliki alat komunikasi.
Akhirnya warga mengambil tindakan
dengan menguburkan Vena secara layak. Mereka mengira Vena sudah tidak bernyawa.
Sehari setelah dikuburkan tubuh Vena kembali normal. Vena yang sadar bahwa ia
sudah di kubur mencoba menggali-gali tanah untuk mencari jalan keluar. Hingga
akhirnya ia berhasil menemukan jalan keluar. Vena tidak tau ada di mana. Ia
hanya melihat sekekeliling dan terasa asing. Sementara itu ibu Ratni pulang dan
terkejut melihat rumahnya telah kosong. Warga memberitahu bahwa anaknya telah
tiada dan sudah dikuburkan. Bu Ratni merasa terpukul mendengar bahwa anak
satu-satu nya telah meninggalkannya.
Vena mencoba berjalan keluar dari
pemakanan. Hingga akhirnya ia sampai ke desa dan memasuki halaman rumahnya. Bu
Ratni dan warga terkejut melihat Vena hidup lagi. Akhirnya bu Ratni merasa
senang melihat anaknya hidup kembali begitu pula warga desa. Mereka senang Vena
kembali ke desa mereka.
TAMAT
Cerpen :
Nalla Qaireen Atifa
Ilustrasi :
Nalla Qaireen Atifa dengan Meta.AI
Editor : D. Rakhmad Effendi. SE
Cerpen ini dibuat sebagai tugas literasi untuk kelas IX
Ilustrasi : Nalla Qaireen Atifa dengan Meta.AI
Editor : D. Rakhmad Effendi. SE
Cerpen ini dibuat sebagai tugas literasi untuk kelas IX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar