Pada
suatu hari ada anak yang bernama Aldi, ia adalah siswa SMP Bina Utama Pontianak.
Aldi merupakan anak yang suka ngeyel. Namun,
dia anak yang cerdas. Saat sampai di kelas Aldi bertemu dengan Agus dan
Edi.
Agus
dan Edi adalah teman baik Aldi. Agus memiliki sifat pendiam juga pintar dalam
pelajaran IPA. Sedangkan Edi dia anak yang ceria dan sangat menyukai pelajaran
olahraga. Kedekatan mereka bertiga sangat mencolok di kelas.
Pada
saat di kelas Edi membicarakan tentang libur sekolah nanti dia berniat mengajak
Aldi dan Agus ke kampungnya. Bel istirahat pun berbunyi, Edi melanjutkan
pembicaraan mereka yang terputus tadi.
"Jadi
kalian mau ikut tidak," tanya Edi.
Aldi
dan Agus pun sepakat akan ikut pergi ke kampung Edi.
Keesokan
harinya mereka sudah berangkat menuju ke kampung Edi. Saat sudah sampai di sana,
yang mereka lakukan pertama kali adalah beristirahat. Anehnya ketika mereka
bangun Edi memberi peringatan kepada Aldi dan Agus.
“Di
kampungku saat malam hari semua orang tidak boleh keluar,” ucap Edi. “Mitosnya
ada hantu yang menculik manusia saat malam hari lalu dibawa ke hutan. Jadi
kalian jangan ada yang keluar rumah saat malam hari, ya."
Aldi
tidak peduli apa yang diucapkan Edi, karena Aldi tidak percaya dengan hal yang
begituan.
Pada
malam hari Aldi merasa lapar dia ingin membeli makanan di luar tapi ia melupakan
apa yang diucapkan Edi. Anak itu melangkah keluar, tapi tiba-tiba Aldi langsung
diseret oleh sesuatu yang wujudnya menyeramkan. Dia dibawa ke hutan.
"Aaaa
..., tolong!” teriak Aldi.
Agus
dan Edi terbangun mendengar teriakan temannya itu. Agus dan Edi melihat Aldi
sedang diseret oleh hantu yang menyeramkan.
Edi
pun menelepon ustadz di kampungnya yang tak lain adalah paman edi sendiri. Sesampainya
di rumah Edi, ustadz langsung mendengarkan cerita yang terjadi kemudian bersama
orang-orang sekampung mereka bergegas menuju hutan. Sesampai di hutan Mereka
melihat Aldi akan dalam pelukan mahluk gaib. Ustadz langsung membaca ayat-ayat
suci Alquran dan setan itu langsung lenyap.
Saat
keluar dari hutan Aldi pun berterima kasih kepada teman-temannya, juga kepada ustadz
dan penduduk kampung. Aldi juga menyesal karena tidak mendengarkan peringatan Edi.
"Iya
aku memaafkanmu tapi kau harus mendengar apa yang orang lain ucapkan,"
jawab Edi.
Keesokan
harinya mereka bertiga pun berkemas-kemas untuk pulang ke kota, mereka
merahasiakan apa yang terjadi kepada mereka bertiga dan tidak ingin orang tahu
apa yang mereka bertiga alami.
TAMAT
Penulis |
: |
M. Aldi Setiawan |
Ilustrasi |
: |
M. Aldi Setiawan |
Editor |
: |
D. Rakhmad Effendi. SE |
TENTANG PENULIS
Aku M. Aldi Setiawan. Bersekolah di SMP
Bina Utama Pontianak. Lahir di lebak banten pada tanggal 3 Agustus tahun 2009. Aku
memiliki hobi bermain game bersama teman-teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar