Cerita di mulai dengan angkasa
yang mengajak Bintang untuk mendaki di gunung yang ada di Kalimantan. Mereka
sepakat untuk pergi pada pukul lima pagi.
Angkasa seorang mahasiswa, ia kuliah
di salah satu universitas yang ada di kota Pontianak. Angkasa anak yang pembeRani,
berparas tampan.
"Eughhh....sudah jam berapa
ini?" tanya Angkasa yang baru saja bangun tidur. Pada saat itu jam sudah
menunjukkan pukul 03:15. Ia langsung mengirim pesan kepada Bintang. Bintang adalah
sahabat sejati angkasa. Bintang juga kuliah di tempat yang sama dengan Angkasa.
Ia juga tampan, tetapi sifatnya berbeda dengan Angkasa. Bintang anak yang tengil,
juga sangat asik di ajak hang out. Sedangkan Angkasa sedikit lebih pendiam.
“Bin. udah siap, belum?"
pesan Angkasa kepada Bintang.
"Sudah, tapi bentar, ya. Aku
masih mau siapin baju dulu," jawab Bintang setelah membaca pesan angkasa.
Angkasa langsung bersiap-siap
untuk pergi. Ia mulai mengemasi barang yang perlu ia bawa untuk mendaki.
singkat cerita Angkasa sudah berada di titik kumpul untuk menunggu bintang dan
tidak lama kemudian anak itu pun datang.
"Akhirnya, kau datang
juga... lama amat, sih. Keburu pagi nanti," omel Angkasa kepada Bintang.
"Hahaha…, sorry tadi ada
problem sedikit di jalan," jawab Bintang sambil terkekeh.
Mereka langsung bergegas pergi
menuju lokasi pendakian. Setelah menempuh cukup lama melaju menggunakan sepeda
motor, ahirnya mereka sampai di tempat pendakian. Mereka memarkirkan sepeda motornya
terlebih dahulu di rumah penduduk yang ada disana.
Kedua anak itu sampai di sana
pada pukul 08:57. Angkas adan Bintang sarapan tidak lama setelah itu mereka
mulai mendaki. Sambil berjalan mendaki mereka berbincang-bincang sedikit
tentang mata kuliah semester ini.
Pada pukul 11:38 mereka sampai di
pos 1. Beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanannya, setelah itu mereka kembali
melangkah naik . Tidak terasa hari sudah mulai gelap. Suasana juga mulai
mencekam, mereka merasakan ada sesuatu
yang tidak. Kondisi itu di mulai dari angin yang tiba-tiba datang dan juga
suara-suara halus.
Pukul 12:13 malam mereka mendirikan
tenda di suatu tempat yang tidak jauh dari sungai. Setelah itu mereka
beristirahat dan memutuskan untuk melanjutkan pendakian esok pagi. Malam itu
Angkasa tidak bisa tidur. Ia mendengar suara berisik dari luar sedangkan Bintang
sedari tadi ia hanya terdiam membisu. Angkasa tetap berusaha untuk tidur.
Pagi harinya matahari dengan
cerah. Angkasa membuka matanya, ia langsung kaget karena tidak menemukan Bintang
di sebelahnya. Ia mencari-cari kemana-mana namun tidak ada. Bahkan Angkasa
berteriak senyaring-nyaringnya. Angkasa langsung saja mencarinya kesana kemari,
namun nihil. Ia juga tidak menemukan apa-apa.
Mendadak angkasa mendengar ada
suara mencurigakan di balik semak-semak. Merasa penasaran Angkasa mulai
mengecek nya. Ia terbelalak kaget melihat Bintang terbaring lemas di balik
semak-semak. Setelah berhasil menyelamatkan sahabatnya, Bintang bercerita bahwa
ia di bawa ke alam gaib. Syukur Angkasa berteriak memanggil namanya sehingga ia
di kembalikan oleh mahluk penghuni gunung itu.
Akhirnya Angkasa dan Bintang
turun gunung. Pengalaman mereka berdua kali ini tidak akan terlupakan. Mereka
sangat bersyukut kepada allah SWT atas pertolongan-Nya kepada mereka berdua.
TAMAT
Cerpen : Risma
Saputri Ilustrasi : Risma
Saputri menggunakan Meta.AI |
Editor
: D. Rakhmad Effendi. SE |
Cerpen
ini dibuat sebagai tugas literasi untuk kelas IX |
TENTANG PENULIS
Risma Saputri
saat ini duduk di kelas IX SMP Bina Utama Pontianak. Hoby menyanyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar