Pada malam hari yang dingin, di dalam rumah saat makan malam, semua anggota keluarga tidak ada satupun yang bersuara. Tidak ada yang marah ataupun kecewa satu sama lain. Yang ada hanya Ayah dan ibuku yang sedang memikirkan bagaimana cara membayar biaya study tour yang harus aku bayar besok. Sebenarnya aku sudah memutuskan tidak mau ikut study tour itu. Sebab aku tidak ingin menambah beban kedua orang tuaku namun belum sempat aku berbicara untuk memberitahukan ke ayah ibu, ayah sudah secara tegas tetap ingin aku ikut study tour itu.
Setelah makan malam usai, aku langsung menuju ke kamar untuk belajar. Walaupun aku tak bisa konsentrasi. Apalagi aku juga mendengar isak tangis ibuku di kamar sebelah. Aku paham betul penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras agar aku tetap ikut kegiatan sekolah tersebut. Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan anaknya merasa malu dan sedih.
Malam itu belum larut ketika seseorang mengetuk pintu. Ternyata itu adalah teman ayah bernama Joko. Ayah pun mempersilakan masuk temannya tersebut. Setelah duduk teman ayah itu memberikan amplop tebal kepada ayah.
Lelaki itu datang untuk membayar tanah ayah yang dijual untuk dibangun jalan desa. Sebenarnya ayah tidak setuju tanah itu di jual, tetapi akhirnya ia harus mengiklaskan. Ibu lari ke kamarku untuk memberitahu bahwa aku bisa ikut study tour di sekolah.
Aku merasa senang dan betul betul berterima kasih dengan usaha ayah ibu menyekolahkanku. Kucium kedua tangan orang tuaku dengan kasih sayang, terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT.
TAMAT
Cerpen oleh Suci Indah Lestari Kelas IX 2022
Ilustrasi oleh Alfandi Kelas IX 2022
Editor D. Rakhmad Effendi. SE
Cerpen ini di buat sebagai tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
Suci adalah siswi kelas IX di SMP Bina Utama Pontianak. Ia seorang yang suka memasak, bermain badminton dan membaca.
ig : suci_indah _Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar