Pak Banjir, pak Joko dan pak Jarwo.
Mereka bertiga pergi memancing. Namun, karena keasikan mereka pulang larut
malam. Ketika mereka hendak pulang, tiba-tiba saja pandangan mereka semua
menjadi gelap. Akibatnya ketiganya terpencar satu sama lain dan mengarah tidak
tahu kemana.
Karena tidak kunjung melihat
kehadiran orang tuanya, Jim anak pak Banjir, Dimas anak pak Joko dan Tio anak
pak Jarwo, mereka sepakat untuk mencari ketiga orang tua mereka ke sungai.
Beberapa saat kemudian mereka sampai
di tujuan. Namun, tidak tampak orang tua mereka di sana. Mereka berpencar untuk
mencarinya ke beberapa tempat dan betul saja, pak Jarwo ditemukan di sekitar
pohon bambu yang terkenal angker. Sedangkan pak Banjir ditemukan di dekat
kuburan warga. Berbeda dengan kedua temannya pak Joko malah ditemukan ketiduran
di dekat bebatuan di tepi sungai.
Di dekat sungai itu ada pohon besar
yang konon kata nya dulu itu tempat seorang perempuan buta yang dianiaya oleh
perampok.
Akhirnya mereka semua pulang
bersama-sama.
Saat mereka masih di jalan pulang,
istri dari pak Banjir, pak Joko dan pak Jarwo mereka berkumpul di balai desa
dengan perasaan yang sangat cemas karena anak dan suami mereka belum juga pulang.
Saat mereka melihat bayangan keluarganya di kejauhan, dengan perasaan yang
campur aduk antara sedih dan senang serta bersyukur karena dapat berkumpul lagi.
Kemudian Jim bertanya mengapa ayah-ayah mereka mengalami kejadian seperti hari
ini.
Pak Joko bertanya ke pak Banjir,
ternyata benar dugaannya, pak Banjir telah melanggar peraturan. Orang tua itu
telah menyebutkan nama Ani. Itu salah satu pantangan saat berada di sungai, karena perempuan yang mati di pohon itu
bernama Ani. Semua terkejut pada saat mendengar apa yang di sampaikan pak Joko.
Namun, terlepas dari itu semua, warga bersyukur karena tiga orang dari kampung
mereka ditemukan selamat.
TAMAT
Penulis |
: |
Margaret |
Ilustrasi |
: |
AI Bing Image Creator |
Editor |
: |
D. Rakhmad Effendi. SE |
TENTANG PENULIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar