Pada suatu hari Ibu Arumi sedang sakit. Arumi belum mengetahui bahwa ibu nya menderita sakit karena sang ibu selalu menutupi keadaannya. Baru beberapa hari kemudian Arumi mengetahui keadaan ibunya itu.
"Ibu,” panggil Arumi. “Apakah ibu sedang sakit?"
"Tidak nak, ibu tidak sakit,” jawab ibu nya.
"Tidak,” balas Arumi. “Ibu pasti sedang sakit, beberapa hari yang lalu aku melihat bibir ibu terlihat sangat pucat."
ibu hanya terdiam.
"Ayo ibu, kita periksa ke dokter saja, agar tau penyakit ibu," kata Arumi.
"Baiklah, nak,” jawab ibu sambil tersenyum.
Ibu dan Arumi pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Kalian mau pergi kemana?” tanya ayah Arumi saat baru pulang dari kerja.
“Arumi dan ibu mau kerumah sakit, yah." Jawab Arumi.
Hari itu Bersama ayah Arumi membawa ibunya ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit sang ibu langsung di periksa oleh dokter. Ayah dan Arumi pun menunggu hasil pemeriksaan ibunya. Dokter keluar dan menyatakan bahwa ibu Arumi mengidap penyakit kanker. Ibu Arumi diharuskan dirawat inap.
Beberapa hari kemudian Arumi melihat bahwa kondisi ibu nya menurun dan Arumi menghampiri dokter dan bertanya kepada dokter.
"Dok, mengapa kondisi ibu saya semakin menurun,” tanya Arumi.
"Arumi,” jawab dokter. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan ibu mu. Tetapi penyakit ibu mu ini sangat susah untuk disembuhkan dan kanker yang diidap ibumu ini adalah kanker ganas"
"Baiklah dok, aku yakin dokter pasti bisa menyembuhkan ibuku.” jawab Arumi sambil tersenyum. Ia berusaha untuk tegar.
Pada suatu hari Dokter menghampiri Ayah Arumi dan ia menyarankan bahwa ibu Arumi harus memasuki ruangan ICU dikarenakan kondisi ibu Arumi sangat menurun.
“Baiklah dok, jika dokter memang menyarankan untuk masuk ke ruangan ICU," jawab ayah Arumi.
Malam hari sekitar pukul 23.15, dokter menghampiri Ayah dan Arumi. Dokter mengakatakan bahwa ibu Arumi sudah tidak ada lagi. Ayah dan Arumi pun sudah mengikhlaskan ibunya.
Beberapa bulan kemudian Arumi dan ayah sedang mengobrol di ruang tv.
"Ayah, Arumi ingin menjadi seorang dokter," kata Arumi.
"Apa alasan mu ingin menjadi seorang dokter, nak?" tanya ayah.
“Arumi ingin menolong ribuan nyawa manusia, terutama orang yang mengidap penyakit kanker dan Arumi ingin membangun rumah sakit kanker."
"Baiklah nak, belajarlah dengan giat agar kamu bisa mencapai cita-citamu," balas ayah.
Beberapa tahun kemudian Arumi pun lulus sekolah dan ia ingin lanjut untuk kuliah dan mengambil jurusan kedokteran, ia pun menghabiskan waktu nya hanya untuk belajar dan beribadah.
Setelah beberapa tahun Arumi pun lulus kedokteran dan ia mendapatkan nilai terbaik di Universitas nya. Arumi memberitahukan kepada ayah nya bahwa ia mendapatkan nilai terbaik di universitas nya. Ayah Arumi merasa bangga sekali.
Semoga cita-citamu membangun rumah sakit kanker dapat terwujud, nak!” ucap ayah Arumi sambil memeluk anaknya.
TAMAT
Cerpen dan Ilustrasi oleh Sisilia Alifah Hardiati Kelas IX 2022
Editor D. Rakhmad Effendi. SE
Cerpen ini di buat sebagai tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
TENTANG PENULIS
Sisilia adalah seorang yang menggemari permainan bola basket. Ia lahir di Pontianak pada tahun 2007. Ia sangat senang beradaptasi di lingkungan yang baru, ia sekarang bersekolah di SMP BINA UTAMA PONTIANAK, ia bercita-cita ingin menjadi Kowal
Ig: sil.alfhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar